Refleksi Penghujung Ramadhan: “Vainglory” vs. “Humility”
Seorang hadir dalam acara dimana ia bertindak selaku pembicara/pemateri. Dalam pikirannya terlintas, “presentasi ini pasti membuat mereka terpesona, banyak yang belum pernah mendengar wawasan ini.”. Baik saat coffee-break maupun sesi materi, ia begitu yakin dengan kecemerlangan dirinya, dan menilai hal yang ia wartakan sebagai hadiah besar bagi audiens. Sewaktu mencoba mengingat kembali acara itu, yang ia ingat hanyalah tentang orientasi perasaan dirinya sendiri. Seorang yang … Lanjutkan membaca Refleksi Penghujung Ramadhan: “Vainglory” vs. “Humility”